Sabtu, 17 Desember 2011

SIG dan Penginderaan Jarak Jauh

 Jurnal :
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/31078
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/31078/MHT051102rae_2005_No2_55-69.pdf?sequence=


  PENGGUNAAN TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH SATELIT
DAN SIG UNTUK MENENTUKAN LUAS HUTAN KOTA: (Studi
Kasus di Kota Bogor, Jawa Barat)

       Hutan kota merupakan cara yang dapat digunakan untuk mengurangi tingkat polusi udara di kota. Selain itu, hutan kota mempunyai fungsi lain yang dapat mendukung terwujudnya lingkungan yang baik, diantaranya meredam kebisingan, menyerap debu, menyerap panas, dan dapat digunakan sebagai tempat  rekreasi. Pengembangan hutan kota ini sangatlah memerlukan perencanaan dan pengelolaan yang baik agar fungsi-fungsi hutan kota tersebut dapat terwujud secara maksimal. Informasi yang akurat, cepat dan efisien tentang lokasi, sebaran dan luas hutan kota akan sangat membantu dalam perencanaan pembangunan.

      Saat ini, teknologi penginderaan jauh citra satelit mampu menyediakan data dengan cakupan yang luas, secara cepat dan tepat waktu. Dengan didukung  sistem informasi geografis, maka perencanaan spasial pembangunan hutan kota dapat dilakukan dengan lebih mudah dan cepat. Ketersediaan citra IKONOS dan SPOT 5 yang mempunyai resolusi spasial yang tinggi telah membuka peluang untuk mendapatkan informasi tutupan lahan detail. Citra IKONOS telah digunakan oleh banyak pemerintah daerah kabupaten dan atau perusahaan swasta nasional untuk memetakan sumber daya alam yang ada di wilayahnya.

      Peningkatan jumlah penduduk kegiatan perekonomian dan pembangunan telah menyebabkan berbagai permasalahan konversi lahan dari lahan-lahan tutupan vegetasi menjadi lahan-lahan terbangun.  Pada sisi lain peningkatan aktifitas ekonomi telah pula meningkatkan kepadatan sarana transportasi kendaraan dan jumlah industri yang ada di wilayah penelitian.  Apabila kondisi ini dibiarkan, maka masyarakat Kota Bogor akan sangat sulit mendapatkan udara bersih, yang bebas dari bahan-bahan pencemar yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor dan industri.  Untuk mengantisipasi masalah ini berkelanjutan, maka diperlukan suatu tindakan preventif melalui program pembangunan dan atau pemeliharaan hutan kota. Pada studi ini penulis melakukan analisis spasial terhadap kebutuhan hutan kota menggunakan pendekatan kebutuhan oksigen.  Kondisi tutupan hutan kota yang ada saat ini diderivasi menggunakan citra satelit SPOT dan IKONOS, yang selanjutnya dianalisis secara spasial dengan SIG.